Jumat, 30 November 2012


Dari Hati
Oleh : Ravli Kurniadi (XII IPA 4)
“Api! Bangun kamu! Mau sekolah ga? Lelet banget sih, cepetan mandi sana!” mamanya api sedah menggerutu saja melihat anaknya yang susah bangun tiap pagi. Ya Api, seorang remaja absurd yang sedikit malas gila tapi gaya, selalu susah bangun di pagi hari. Waktu di pagi itu tesara cepat sekali berlalu. Tak terasa kedua jarum jam menunjuk angka 6, Api sedang dalam perjalanan menuju sekolahnya.
                Duduk di angkutan umum dengan berkutat mengoprek handphone bututnya. Yaa, tidak lain tidak bukan dia hanya tweeting saja. Tidak mungkin dia sms-an, karena Api hanyalah jomblo kronis yang lagi akut sekarang. Tak terasa angkutan umum yang Api naiki telah sampai di pintu gerbang sekolah. Terperangah dengan tatapan kosong dia melihat cewek incaran Api berjalan berdua dengan pacar barunya. “Haaah??!! Kok? Aduuuuh.” Lemas Api melihat hal tersebut. Cewek cantik yang sekian lama telah dekat dengannya, kini berada di gandengan pria kece seantero jagat sekolahnya. “Apa pria absurd kaya gue gak boleh dapet cewek cantik nan baik hati kaya dia? Padahal dia deket banget sama gue berabad-abad. Tapi ko dia lebih milih cowok yang baru aja deket sama dia? Tanpa berfikir dia cowok yang baik atau ngga buat dia?” Api mendongkol panjang lebar.
                Dengan perasaan yang kalut, Api masuk kelas. Dapat ditebak bahwa teman-teman sekelasnya mengolok-olok Api dengan tawa puas mereka. Api hanya bias pasrah lapang dada saja meratapi penderitaanya dipagi hari itu.
                Bel istirahat pun berbunyi, perasaan satu kelas semuanya sama. Perasaan mereka seperti baru saja bebas dari penjara tahanan perang Guantanamo karena guru Fisika mereka baru saja keluar. Tak di sangka handphone Api bergetar tanda sms masuk, yang lebih tak di sangka lag isms itu datangnya dari cewek yang tadi memnyebabkan Api kalut di pagi hari. “Kamu di mana? Temuin aku di depan perpus sekarang. Thanks’s.” itu isi sms dari cewek itu. Ternyata cewek itu menemui Api untuk bercerita semuanya. Ia menceritakan bahwa ia telah jadian dengan cowok itu. Dan cewek itu minta maaf sejadi-jadinya pada Api. Dia merasa bersalah banget dengan apa yang api lihat tentang dia di pagi hari itu. Tapi Api menerima kekalahannya dengan pasrah, memang dia kalah telak dibanding cowo itu.
                Hari berganti hari dengan cepatnya, tetapi keadaan masih tetap sama. Dan, kedekatan Api dengan cewek itu tak pernah berubah, tak peduli dengan status si cewek yang telah menjadi pacar orang itu. Malahan lebih deket dari sebelumnya, isa di sebut “Hubungan Tanpa Status” remaja jaman dahulu kala bilang seperti itu.
                Sampai akhirnya, terjadi suatu masalah tentang hubungan cewek itu dengan cowoknya. Salah satu penyebabnya yaitu kedekatan cewek itu dengan Api. Tetapi bukan itu saja, ternyata menurut kabar yang beredar, cowoknya sering membohongi cewenya. Hal yang disayangkan pun terjadi. Mereka putus.
                Tetapi hal lebih aneh pun terjadi. Setelah mereka putus bukannya Api dan cewek itu semakin dekat dan mendekati jadian, tetapi semakin jauh sering berselisih dan akhrinya sekarang seperti ingin pergi dari satu sama lain. Terutama dimulai dari cewek itu, entah apa alasan yang ada di benaknya itu. Hingga akhirnya kini mereka benar-benar jauh. Dengan berat hati
                Di suatu hari yang lain, guru B.indonesia menyuruh murid kelas Api untuk membuat cerpen. Api yang pemalas dan selalu mentok di inspirasi. Dia menunda-nunda mengerjakan tugas cerpen tersebut. Hingga deadline pun tiba, ia sangat stress menghadapi tugas ini tanpa ada inspirasi sedikitpun, di tambah hati dan otaknya yang masih kalut tentang cewek yang sekarang hilang darinya.
                Di depan computer bututnya ia duduk, mulai mengetik sesuatu. dan akhirnya tersusunlah sebuah cerpen tentang semua yang dialaminya. Cerpen tentang dia yang mentok tak punya ide saat diberi tugas menulis cerpen oleh gurunya,cerpen tentang gadis yang hilang dari dirinya dan kejadian yang dialaminya tentang gadis itu. Sebuah cerpen yang datang dari hatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar